Akhir Tahun 2009, Jam 23.00wib, Tanggal 24 Desember yg lalu, kami berlima memutuskan touring mendadak ke Pekanbaru. Padahal persiapan untuk pergi masih menunggu beberapa rekan mendapatkan ijin....ada yg masih berkutat dgn ijin orang rumah maupun ijin dari aktifitas..... akhirnya baru H-1 dari keberangkatan, Alhamdulillah semuanya ok...
Dalam perjalanan seringkali kami basah kuyup oleh hujan, kadang jarak pandang jalan cuma beberapa meter, awalnya sich.... kita berhenti setiap kali turun hujan. Tapi tujuan kita masih lumayan jauh.....ya sekitar ratusan km lagi....akhirnya kita sepakati lanjut walaupun hujan-hujanan, antara perbatasan propinsi jambi-riau.
Jam setengah delapan pagi tanggal 26 Desember 2009 kami berlima sudah sampai di Pekanbaru, beberapa kilo meter sebelum masuk kota terdengar om aden panggil-pangil melalui radio (perangkat komunikasi). wah seneng banget dengernya.....breakk...breakk.....temen-temen kedengeran gak nih?......teriak om aden di frekwensi. Langsung kita semua merespon girang....rasanya jarak tujuan sudah mendekati sasaran. Akhirnya kami dipandu memasuki kota Pekanbaru menuju rumah Om Aden.
Itu yang membuat kami beda dari rombongan touring lainnya?.....kami berlima selalu berkomunikasi dalam perjalanan, selain fungsi perangkat di motor tersebut untuk memberikan info penting dalam perjalanan, malah terkadang salah satu diantara kami nyanyi saut-sautan..... tebak-tebakan dan bersenda gurau.
Dalam penempatan perangkat di motorpun kami taruh/letaknya senyaman mungkin, sehingga tidak mengangu dalam berkendara. Jarak ribuan kilometer menjadi seolah-olah tak terasa karena perangkat tersebut..... uniknya lagi kita suka lupa memeriksa motor ketika istirahat, karena yang selalu diperiksa perangkat/alat komunikasinya. Jangan sampai perangkat komunikasi dimotor mengalami kendala.......
Dalam perjalanan seringkali kami basah kuyup oleh hujan, kadang jarak pandang jalan cuma beberapa meter, awalnya sich.... kita berhenti setiap kali turun hujan. Tapi tujuan kita masih lumayan jauh.....ya sekitar ratusan km lagi....akhirnya kita sepakati lanjut walaupun hujan-hujanan, antara perbatasan propinsi jambi-riau.
Jam setengah delapan pagi tanggal 26 Desember 2009 kami berlima sudah sampai di Pekanbaru, beberapa kilo meter sebelum masuk kota terdengar om aden panggil-pangil melalui radio (perangkat komunikasi). wah seneng banget dengernya.....breakk...breakk.....temen-temen kedengeran gak nih?......teriak om aden di frekwensi. Langsung kita semua merespon girang....rasanya jarak tujuan sudah mendekati sasaran. Akhirnya kami dipandu memasuki kota Pekanbaru menuju rumah Om Aden.
Itu yang membuat kami beda dari rombongan touring lainnya?.....kami berlima selalu berkomunikasi dalam perjalanan, selain fungsi perangkat di motor tersebut untuk memberikan info penting dalam perjalanan, malah terkadang salah satu diantara kami nyanyi saut-sautan..... tebak-tebakan dan bersenda gurau.
Dalam penempatan perangkat di motorpun kami taruh/letaknya senyaman mungkin, sehingga tidak mengangu dalam berkendara. Jarak ribuan kilometer menjadi seolah-olah tak terasa karena perangkat tersebut..... uniknya lagi kita suka lupa memeriksa motor ketika istirahat, karena yang selalu diperiksa perangkat/alat komunikasinya. Jangan sampai perangkat komunikasi dimotor mengalami kendala.......